Perampasan Tanah keramat, hutan keramat, masyarakat adat
Kepolosan orang Papua itu otentik, terlihat dimana mereka mendeteksi segala bentuk ancaman kehancuran. Kepolosan orang Papua ini kadang dimanfaatkan oleh orang orang untuk menghancurkan kesadaran kolektif orang Papua.
Kepolosan otentik orang Papua dalam hal menyampaikan hak untuk penentuan nasib sendiri tercermin di dalam keluarga mereka, orang Papua mampu dalamenghidupi keluarga, mengasuh anak anaknya. Banyak orang Papua mati akibat, keluarga dipecah belah karena moncong senjata, pengungsi adalah bagian dari upaya membangun image bahwa orang Papua tidak mampu dst.
Keotentikan orang Papua dalam mempertahankan tanah air sebuah keharusan untuk menjaga dan mewariskan melestarikan kekayaan alamnya. Sebagai sumber utama kehidupan mereka. Kini muncul perlawanan yang masif sebagai bentuk perlindungan terhadap alam sebagai sumber kehidupan manusia.
Orang orang Papua tidak pernah melarang orang orang dari luar Papua untuk beranak pinak di atas tanah adat mereka. Keotentikan orang Papua mengehargai kemerdekaan kebebasan orang lain terlihat di sini.
Untuk menjadi orang asli Papua tidak perlu pengakuan atau ukuran orang luar Papua. Apalagi dengan istilah "Ubah Keturunan." Ubah keturunan ini narasi orang orang luar mengeksploitasi keotentikan orang Papua untuk harus sama seperti mereka, kulit putih, rambut lurus, krewel krewel agar terlihat seperti orang orang afro Amerika.
Amirkar Karbal mengatakan bahwa, kita menciptakan kehidupan, dimana kita tidak akan lagi dieksploitasi oleh orang asing. Dan kami tidak bisa dieksploitasi oleh orang Afrika sekalipun. Karena kita tidak berselingkuh dengan warna kulit dan kemampuan untuk mempekerjakan orang.
Bagaimana orang Papua bisa menjaga keotentikannya disaat dimana praktik ekploitasi kebudayaan, SDA itu di gencarkan demi kepentingan pribadi oleh kaum oligarki.