Tradisi Ekonomi dan Hak Manusia di Papua

Tradisi Ekonomi dan Hak Manusia di Papua

Sabtu, 15 Juni 2024, Juni 15, 2024
Tradisi Ekonomi dan Hak Manusia di Papua

Di pedalaman Papua, terdapat sebuah tradisi ekonomi yang turun-temurun dijalankan oleh suku asli. Mereka tidak hanya mencari keuntungan materi, tetapi juga memandang surplus value sebagai hak manusia yang harus diraih dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.

Seorang pemuda dari suku tersebut bernama Yanto tumbuh dengan keyakinan bahwa keberhasilan ekonomi haruslah sejalan dengan menjaga lingkungan dan keseimbangan alam. Ia belajar dari para tetua bagaimana cara bertani atau berburu tanpa merusak hutan dan merawat sumber daya alam dengan penuh kearifan.

Ketika sudah dewasa, Yanto menggunakan pengetahuan dan nilai-nilai tersebut dalam usaha ekonominya. Ia tidak hanya mencari keuntungan pribadi, tetapi juga berusaha memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Dengan pendekatan yang berkelanjutan, Yanto berhasil mencapai surplus value tanpa mengorbankan hak dan martabat manusia.

Suatu hari, ketika Papua mulai dirambah oleh perubahan ekonomi global, banyak perusahaan dari luar mencoba memanfaatkan sumber daya alam Papua tanpa memperhatikan dampaknya bagi masyarakat lokal. Yanto pun bersama para pemuka adat dan tokoh masyarakat lainnya berjuang untuk melindungi hak-hak manusia dan nilai-nilai budaya mereka.

Dengan keberanian dan keteguhan, Yanto dan komunitasnya berhasil mempertahankan tradisi ekonomi mereka serta nilai-nilai keadilan sosial dan lingkungan. Mereka membuktikan bahwa mencapai surplus value bukan hanya soal profit semata, tetapi juga tentang melestarikan hak manusia, kearifan lokal, dan keseimbangan alam.

Dan dari cerita Yanto ini, kita belajar bahwa tradisi ekonomi dan hak manusia tidak harus saling bertentangan. Mereka bisa saling mendukung dan beriringan, menciptakan kemakmuran yang berkelanjutan bagi semua makhluk hidup di bumi ini.

#Jiwaumumnetral
Eko-vinsent

TerPopuler