Ayah ku Tercinta

Ayah ku Tercinta

Rabu, 15 Mei 2024, Mei 15, 2024
Ayah ku Tercinta

AYAH BERWAJAH IBU
                
Kepada yang tercinta, ayah di negeri tapal batas
Aku berharap kau baik-baik saja di sana seperti yang ku lihat terakhir kali
Tubuh mu kekar, hati mu lemah lembut, wajah mu terlihat sangat tampan disinari kebaikan mu yang tiada kepalsuan. Kata-kata dan tindakan mu selalu sejalan. Kata-kata mu bagaikan merdu suara dan cantiknya bulu pejatan cendrawasih mengundang betina untuk menari dan makan bersama. Tindakan mu bagaikan pejantan merpati merangkai sangkar dan menjaga bersama sang betina. 

Walau daya tubuh mu terlihat tak tahan dengan musim-musim yang  beruba-ubah, kau tak mengurung diri di dalam rumah

Kau selalu terlihat ceria walau musim hujan dan kemarau tak tentu datang saat waktu mu berkebun dan berburu
Kau berkata, itu waktu untuk belajar menyesuaikan diri dan belajar menerima supaya kuat menghadapi waktu-waktu itu
Kau selalu mengingatkan aku dengan kata-kata dan tindakan yang kadang membuat aku terpental jatuh. Karena itu, dengan pikiran terbatas yang masih kekanak-kanakan aku memprotes dengan tangisan. Bahkan bermain menghabiskan waktu sehari dengan teman-teman sepikiran. 

Aku tak bermaksud melawan, tapi itulah masa ku, di mana kesukaan ku adalah mencari kepuasan diri yang sesuai dengan keinginan ku. 

Walaupun demikian, Kau selalu mengingatkan aku dengan nasihat-nasihat orang tua dulu. Kau tak lupa juga menceritakan pengalaman mu ketika kau masih remaja. 
Kisah mu itu tak seindah kisah ku hari ini, tapi tekad mu membuat semangat mu berkobar 
Bagaikan kasuari melatih anaknya agar berlari lebih kuat. 

Kau kuat dan berani berlari, mendaki gunung Yebal, melewati tebing batu Nao yang curam, serta menyebrangi sungai Eim dan Mebanyab tanpa terucap kata lelah. 
Kau menggegam tangan ku kuat-kuat, 
Seraya  mengatup tangan isyarat minta tolong sang leluhur memberi kuat, dan menemani menyebrang sungai Em yang tak pernah ada jadwal kapan dia dangkal, kapan dia deras. 

Ayah kau pahlawan ku, kau guru kua, kau ayah dan ibu ku. Dari mu aku tahu bahwa cinta ayah itu mencintai dalam diam. Menyembunyikan kasih sayang, Bahkan sering kali terlihat asing dipandang. Meskipun tidak banyak kalimat yang terucap Saat bersama, Atau kadang lebih banyak nada tinggi yang berkumandang di dalam rumah.Tapi , aku yakin seluruh dunia tau
Bahwa ; kata-kata dan tindakan ayah adalah perbuatan  kasih. 

Terimakasih ayah kau sudah menjadi ayah  ketika aku lapar dan minta keladi. 
Kau menjadi ibu ketika aku lapar dan minta papeda. 

Teddy Koll 
Buper, selasa 02 November 2021

TerPopuler