"Cinta Dari Korupun"

"Cinta Dari Korupun"

Kamis, 28 Maret 2024, Maret 28, 2024
"Cinta Dari Korupun"


  Bagian I :
 " Dari SD Inpres Korupun, Terlahirlah Perasaan Meleo Terjatuh Pada Kelabo" 

Meleo, seorang lelaki muda yang lahir pada tahun 9o-an di korupun, di tempat yang dimana kebanyakan orang mengenal dengan post penginjilan gereja injili di Indonesia (GIDI) di suku kimyal.

Pantas saja korupun dikenal dengan pos penginjilan GIDI, karena pertama kali Injil masuk di korupun pada 9 Juli 1963, dan Injil terus mengembang hingga ke distrik yang lain di suku kimyal, yakni: di distrik Korupun, Duram, Sela dan Kwelamdua.

Laki-laki lahir dan besar dalam keluarga Kristen di korupun itu, tumbuh dan besar dengan etika-etika Kristen di kampungnya; kebaikan, moral, mudah senyum, paling pengampun, sifat intelektual yang tinggi.

Ia yang mudah senyum itu, tepat Pada umur 7 tahun, dirinya mengenal buta huruf. Ia dengan begitu gilat mengenal akan huruf, karena ia telah diajari oleh seorang pengajar Buta huruf, di sebuah kampung kecilnya.

Pak guru Buta huruf di kampung, mendidik meleo terus-menerus hingga ia sampai pada mengenal huruf dalam jangka waktu yang cepat.

Begitu ia mengenal huruf Pada umur 7 tahun, ia bersama orang tuanya bersiap sedia untuk mendaftarkan diri pada sekolah dasar di level satu. 

Proses ini, ia sungguh gembira meriah atasnya. Karena dirinya yakin, ia akan dimasukan pada sekolah dasar, SD inpres korupun. Pada akhirnya ia pun masuk sekolah dasar di kelas satu pada tahun 2002.

Setelah dirinya menduduki di kursi SD kelas satu, dirinya mengucap syukur atas proses yang ia lakukan. 

Kurang lebih 3 tahun, sejak kelas satu hingga sampai kelas tiga SD, ia belajar tanpa punya perasaan kepada siapapun. Ia belajar dengan tenang, aman dan biasa-biasa.

Sewaktu ia beranjak pada kelas 4 SD di tahun 2005. Saat itulah dirinya melihat pandangan pertama dengan seorang gadis kampung yang baru masuk sekolah dasar di SD inpres korupun.

Gadis cantik kampung yang meleo memandang itu adalah gadis yang bernama kelabo.

Pandangan pertama meleo melihat Kelabo, itu sungguh benar-benar mengacaukan hati meleo, akibatnya membuat posisi berdiri Meleo pun tidak begitu serius. Pada akhirnya, momen itu juga, hati meleo yang tertidur pulas rapi pun bangun dan bergoyang-goyang, hormon perasaan meleo juga langsung pekerja melalui tutur senyum manisnya sambil berbaris di depan gedung SD inpres korupun.

Hari itu, hari yang dimana meleo melihat Kelabo, seakan meleo melihat surga baru. Sehingga dalam kepala meleo, itu benar-benar menghiasi dengan penambakan wajah Kelabo yang sungguh menawan pun terus bermunculan.

Pada akhirnya, meleo pun tak belajar serius pada hari itu. Meleo bahkan tak mengingat pak guru yang sedang mengajarkan tentang mata pelajaran bahasa Indonesia pun tidak tau-menau hingga sampai pukul 12 siang.

Sehabis belajar, jam 12 diistirahatkan semua siswa dari kelas satu hingga sampai kelas enam. Kurang lebih 30 menit mengambil waktu istirahat. Pada pukul 12: 30 waktu Papua, lonceng pulang sekolah pun berbunyi di pojok kanan atas gedung kelas enam SD inpres korupun.

Selamat siang semua, hari ini kita belajar 2 mata pelajaran, yakni bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, karena itu, silahkan pulang ke rumah masing-masing___ begitu jelas bapak kepala sekolah SD inpres korupun, bapak Yulius ukago.

Ketika pengumuman itu disampaikan kepada sekolah dan disuruh pulang, maka meleo pun pulang sekolah sambil jalan perlahan bersama teman-teman sekampung. Saat pulang dan berjalan beberapa meter dari bubarnya barisan sekolah, meleo melirik mata kanannya untuk melihat Kelabo, namun ia tak melihatnya, sebab, Kelabo sudah pulang sekolah melalui jalan potong untuk menuju kampung kecilnya.

Saat perasaan meleo bekerja, gadis kampung yang bernama kelabo itu tak tau menau siapa itu Meleo!? Hingga sampai meleo lulus sekolah dasar inpres korupun pada tahun 2007, hingga sampai dirinya lanjut jenjang pendidikan menengah pertama di kota besar, yakni di kota jayapura.

Jalanya waktu, Meleo berhasil masuk sekolah menengah pertama di salah satu SMP di Abepura.

Dalam proses dialektika ini, Tentang perasaan meleo, Kelabo pun tak tau menau, yang kelabo tau hanya dirinya sudah masuk sekolah. 

Tujuan utamanya adalah belajar terus hingga orang yang sukses dalam pekerjaannya___begitulah rencana Kelabo yang terlahir dalam benaknya pada waktu itu.

Akhirnya, kelabo pun Lulus sekolah dasar pada tahun 2010 silam dengan predikat tertinggi.

Setelah lulus sekolah dasar, Kelabo hendak melanjutkan pendidikan lagi, sehingga dirinya bersepakat mengikuti bapak adiknya untuk melanjutkan pendidikan lagi di kota besar. 

Akhirnya terjadilah apa yang kelabo berkehendak, yaitu dirinya lanjut sekolah menengah pertama di kota Sentani.

Kelabo masuk sekolah menengah pertama disaat meleo hendak lulus SMP.

Pada akhirnya, meleo lulus SMP dan masuk sekolah menengah atas di salah satu sekolah otomotif di Abepura, Jayapura. 

Meleo sebelum mendaftarkan diri pada sekolah menengah atas, ia telah mendengarkan kabar kalau seorang gadis cantik yang bernama kelabo itu telah datang di Jayapura dari korupun untuk masuk sekolah menengah pertama di Sentani.

Yes, ia sudah datang, kapankah akan saya melihatnya?__ begitu ada sebuah pertanyaan kecil yang muncul dalam benak Meleo.

Ia tunggu-tunggu momen saja, seperti: momen ibadah hari Minggu, ibadah persekutuan atau kegiatan organisasi.

Akhirnya, ada kegiatan penerima mahasiswa dan siswa baru melalui organisasi persekutuan tingkat distrik begitu terjadwalkan oleh panitia penerimaan anggota baru.

Anggota Baru yang datang dari kampung, maupun anggota lama yang sudah masuk sekolah tapi belum sempat menerima sebagai anggota sah dalam organisasi persekutuan tingkat distrik akan di buka pendaftaran agar bisa mendaftarkan diri segera__ begitu disampaikan informasi jelas dari panitia secara lisan kepada semua anggota organisasi persekutuan oleh penerimaan anggota Baru dan badan pengurus ikatan.

Ketika informasi tentang penerimaan anggota Baru dirilis, akhirnya sampailah informasi itu kepada telinga meleo dan Kelabo. Setelah itu, barulah meleo dan Kelabo pun mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan penerimaan anggota Baru di organisasi persekutuan tersebut.

Pada waktu tanggal penerimaan anggota Baru tiba, ternyata mereka berdua ada disitu. Di kesempatan itulah, ternyata mereke berdua duduk satu deretan.

Ketika meleo melihat Kelabo saat penerimaan anggota Baru, sungguh!! Hati meleo sangat berdetak-detak akibat ia sudah melihat Kelabo kembali dengan kemimikan raut muka yang sama di jarak 2 meter dekatnya itu.

Disaat kegiatan penerimaan anggota Baru itulah, panitia penerimaan anggota Baru mengizinkan mereka untuk berkenalan diri dan berjabat tangan. Akhirnya, setelah melakukan perkenalan, dari semua anggota Baru bersalam, yang paling terakhir bersalaman adalah mereka berdua, yakni: Kelabo dan meleo.

Sungguh, betapa gembiranya meleo ketika dirinya sudah bertemu dan bersalaman bersama gadis yang ia suka.

Di situasi dimana Meleo menyukai
Kelabo, namun Kelabo tak seperti Meleo. Kelabo hanya menganggap meleo sebagai kakak tingkat dan tidak ada perasaan.

Meleo hanya terpendam dengan perasaannya sampai ia sudah berada pada kelas tiga SMA.

Dari sinilah, meleo memutuskan dengan sebuah keputusan yang bulat untuk menembak Kelabo.  

Cara bagaimana saya nembak Kelabo? Ohh iya, cara ini saja, saya melakukan pertemanan melalui media sosial__ begitu ide yang memunculkan dalam hati meleo sebelum menembak. 

Akhirnya, ia searching nama sosial media milik Kelabo, hingga beragam kali, akhirnya meleo pun menemukan nama sosial media milik Kelabo.

Sudah, begitu Meleo menemukan akun milik Kelabo, Meleo tak begitu menunggu lama-lama, langsung ia memulai tuk meminta pertemanan dengan cara klik pada icon pertemanan di ujung kanan atas.

Sehabis melakukan pertemanan, meleo telah menunggu kurang lebih dua Minggu, itu mungkin saja membosankan, namun karena Meleo merasa Kelabo adalah cintanya, sebabnya Meleo tunggu notifikasi penerimaan pertemanan di Facebook.

Akhirnya, 2 Minggu 1 hari, terjawab lah apa yang Meleo tunggu-tunggu, yaitu Kelabo sudah menerima pertemanan di Facebook.

Sungguh, dunia seakan-akan di surga, meleo begitu gembira, antusiasme meleo membuatnya lupa makan siang.

Tak tunggu lama. Meleo pun bersepakat dalam hatinya tuk merancang bagaimana dirinya harus inbox Kelabo. 

Hatinya pun dukdak. Tapi, sudahlah, saya harus inbox Kelabo__ begitu keputusan sepenggal Meleo. 

Pada akhirnya, Meleo buka messenger, lalu ketik sebuah pesan kepada Kelabo.

"Hi"__ begitu sebuah pesan singkat yang Meleo mengirimkan kepada Kelabo pada malam hari.

Setelah meleo mengirim pesan pada Kelabo diwaktu makam, tampaknya terjadi centang 1 di obrolan.

Bahhhh, ini kenapa? Sudah saya inbox, dan hasilnya masih saja terus centang 1 di messenger, apakah Kelabo tidak menggunakan akun Facebook ini lagi?__ begitu pertanyaan panjang yang memunculkan dalam benaknya sambil bersedia hati.

Ketika meleo melakukan online, terus saja cek tentang inbox yang ia mengirim kepada Kelabo. 

Begitu dirinya cek, Masih saja centang 1 terus ada.

Adoo, kenapa begini? Sa harus bagaimana lagi? Sa sudah terlanjut suka dia, baru dia tidak aktif Facebook__ begitu pikiran sedih yang muncul di hati.

Tapi, tidak apa-apa lah, mungkin handphone nya rusak, ataukah tidak ada data internet__ begitu bertanya dan jawab dalam hatinya.

Ternyata, handphone milik Kelabo di tahan wali orang tuanya, karena orang tua wali hendak, agar Kelabo harus menyelesaikan studi tanpa ada hubungan atau berpacaran sepeser pun__ itulah keputusan bulat orang tua wali Kelabo secara diam-diam. 

Keputusan orang tua wali Kelabo itu, akhirnya terjadi penahanan handphone milik Kelabo hingga Kelabo telah menyesuaikan studinya, selama tiga tahun di salah satu SMP di Sentani. 

Pada waktu Kelabo lulus sekolah menengah pertama, disaat yang sama pula, meleo pun lulus sekolah menengah atas.

Sejak itulah, handphone milik Kelabo di kembalikan. Setelah itu, barulah pesan sepenggal Meleo itu terbaca oleh Kelabo.

"Hallo"__ begitu respon Kelabo kepada meleo di akun messenger. 

Melao melihat inbox balasan ini dari luar Papua. Walaupun Meleo telah berada diluar Papua, namun perasaan meleo telah terobati dengan jawaban Kelabo dengan satu kata itu.

Dari sinilah kelancaran inbox terus ada antara meleo dan Kelabo. Kadang Meleo setelah inbox, diujung kalimatnya menari satu stiker love kepada Kelabo.

Kelancaran inbox terus ada, sampai Kelabo telah menyelesaikan studi, yaitu sekolah menengah atas dan dirinya melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di luar Papua, yaitu di Jawa.

Inbox Meleo dan Kelabo terus berlanjut. 

Akhirnya, meleo pun mengungkapkan perasaannya dengan suatu pesan pada Kelabo, yang bunyinya.........

Bersambung bagian II.......

Rimba, 2024
Nameleo Papuan

TerPopuler