Kumpulan puisi I "Air mata yang tak terhenti Di Papua"

Kumpulan puisi I "Air mata yang tak terhenti Di Papua"

Rabu, 28 Februari 2024, Februari 28, 2024
Kumpulan puisi 
I "Air mata yang tak terhenti Di Papua"

Gambar pribadi


Luka membawa air mata 


Luka membawa air mata
penuh luka pada rakyat juga
penuh air mata pada rakyat jua
penuh Berdarah pada rakyat juga

Hidupku berahadap pada kau kolonial
Padahal aku punya hak, ku termenu kala senja
Kusenyum pada kau
kaupun  tak bisa sapa, mengapa

Hanyalah tetes air mata rakyat Papua
Dengan menemani duka setiap hari
tergores luka pada hati rakyat
dan jiwa juga terluka
dengan alampun ikut tetes air mata

Rakyat berbicara hak sendiripun kau tak bisa didengarkan
Berdialog berkali-kali
pengadilan

Namun itu pun kau sia-siakan
menjawab suara rakyat dan derita rakyat ini kapan kau menjawab
aku akan menanti-mu di pintu gerbang
Sempei kapanpun dan bagimanapun

pada realita hidup kita rakyat Papua, luka Membawa air mata.

Piss selalu mengalir
air-mata rakyat Papua

By: Yatri, D#
Sragen-30-01-2020


TANGISAN ASA RAKYATKU

Ribuan tangis terus menggema dan lelah korban rakyatku
Disela gemuruh bisikan mendengar bunyi senjata pemusnah rakyatku.

Sinar kebahagiaan tertutup lukisan kematian makin tingkat rakyatku.

ku hanya sandarkan padamu Sang pencipta, Jangan pernah Kau tinggalkan jiwa yang telah gugurkan  (oap) mendahului kami dan masih ada rakyatku.

Deritaku madi air darah hanya karena bersenjata korban  rakyatku.

By:Yatri D, 12Januari 2020
Di Bengawan solo..


Jeritan Hati Rakyat Jelata

Sakit-Lapar...Panas-Dingin...Tua dan Mati
Apakah harus ditentukan dengan perjuangan..
Kami hidup di negeri yang kaya, tapi dalam penghidupan yang sengsara
Sengsara negeri ini, bila hidup dinaungi oleh Tuhan kami

Mereka hidup bermewah, berdasi, dan berjas.
Coba lihat kami !!!
Untuk hanya sekedar makan pun, sampah terasa nikmat
Inikah perjuangan para wakil kami??

Bilamanakah !!
Yang memasukkan  tangan dikantongnya hanya duduk manis
Tetapi....
Mengatasnamakan Pertentangan demi rakyat

Bahkan sepatu hitam mengkilatmu
Alergi dengan debu jalanan
Dan kain katun pakaianku
Mereka takut dengan warna darah

Kami tak butuh keprihatinan
Apalagi ucapan kedukaan
Kalau kau memang wakil kami
Ulurkan tanganmu untuk membantu kami

Kau berkata
Kau berjanji
Tapi bagi kami itu hanya sampah
Yang tak akan pernah terealisasi

Hidup kami...
Mungkin sudah habis.
Hanya ajal yang akan menjemput kami
Dalam kehidupan yang berbahagia

Wahai para elite peka dll
Ini semua sudah jelas bukan
Jangan cari keuntungan disini !
Kalau kalian kolonial, kapitalis!!!!

Karya: Yatri.D#
Sragen 26-01-2020



Untuk negriku papua

______________
Papua...!
Namamu Papua selalu identik dengan
darah rakyat dan tangisan rakyat terkena dengan engkau ugatamee pengasih dan penyang, hitam kulitku
Keriting rambutku, tetap aku Papua

Papua...!
Tak kujumpai di jagat raya ini hatiku yang lembut bagaikan rakyat, pelajar, mahasisiwa. Selalu korban di atas negeri sendiri,

Papua...!
Ketulusan hatiku panjatkan sang pencipta karena  lehelurku menangis tiada banding tumpangan darah, bagi semua bangsa lain beda jauh dengan bangsa wast Papua

Ku hanya teguhkan berdo'a bagi anda dan saya secepat berpisah hari ini juga....?

By: Yatri.D#
Sragen 19 01- 2020


NEGERIKU TERCINTA WEST PAPUAKU

PAPUA...
Inilah negeriku..
Negeriku tercinta
Tanah tumpah darahku..

   Kan ku jaga negeri ini
   Takkan ku biarkan sejengkal pun
   Tangan-tangan jahat itu
   Mengotori negeri ini

Ku kan terus berjuang..
Dan menunjukkan kepada dunia
Betapa hebatnya negeri ini
Dan betapa indahnya negeri ini

   Aku percaya..
   Tikus-tikus yang berkeliaran
   Yang merampas Kekayaan Alam Papua
   Pasti mampu dimusnahkan

Alamku yang akan menjadi api unggun
Akan berubah menjadi surga..
Surga yang harus dijaga
Untuk masa depan bangsa West Papua

Dahulu aku bernyanyi, sekarang aku bernyanyi,  dan aku akan terus bernyanyi.

Yatri .D#
28-01-2020
Sa teruskan dari Arnold C.A


Aku Perempuan Yang lawan

Tak lama  lagi kita berpisah
Kaum Idonesia dan kaum west papua

Sebuah bersuara bagi para perempuan
Habis gelap terbitlah terang
Perjuangan ini dapat kami rasakan untuk bebas dari negeri ini

Wahai negeri bumi cendrawasih ini
Kami kini dapat berdiri berani
Sampei akhiri dengan menang
Tanpa takut menatap lawan

Jerih payahku sampei menang
Membuat kami mampu melawan segala intimidasi dll teradap oap
Hingga setinggi langit

Mampu membuat kami belajar
Hingga ke negeri orang lain

Bangku pendidikan ini ada lagi membuat aku lebih lawan  dengan kata caci maki teradap-ku

Seorang pintar Prestasi tak terhitung mampu diraih

Semua ini dapat terwujud
Tanpa perjuanganku
Meski  hanya diperingati setiap 01 desember

Hingga sayapun acara peringatan atas diriku untuk negeri bumi candrawasih ini
Tetapi kau akan selalu intimidasi dll

Akan kami lanjutkan perjuangan ini
Demi memajukan kaum perempuan negeri bumi cendrawasih  west papua ini...?

By Y@tri Dumupa
Nabire 22 september 2019


 Puisi suara hatiku

Angin ufuk timur sepoi-sepoi
alam membisu dan rakyatku akal sehatku berantakan melihat keluarga

di kampung Ndugama
Terlihat luluh lantak
kepala hancur berantakan
darah berserahkan
kacau balau situasinya
inikah penindasan ?

Kampung halaman
yang terbuat dari leluhur
t'lah jadi sarang peluruh
Harapan kehidupan generasi
dan masa depan alam-budaya
juga ikut habis perlahan-lahan

Kini tak ada lagi
senyum mama-mama di honai
hanya air mata berdarah  di pipi
terisak-isak bagai sembilu
yang teriris

Oh' begitu sunyi
dalam kedukaan ini
memang benar, ini penindasan!

 Karya Yatri.D#


("AIR MATA DUKA")

 PUISI TENTAN AIR DI PIPIKU
__________________
Tiada akhir,
Tetesan sudah air mata!
  Membasahi pipi ini,
   Mengenai kisa ini.

Disini ku berharap,
Menanti datannya rembulan !
Berharap pada mereka,
Tak ada jawabanya.
                 
Kemana lagi ku
 harus mencari jalan terbaik?
Disana ada duka, disitu ada tangis!
 Semua nih detelah waktu,
Bagaikan sekam yang ditiup angin

By: ("Andrwy Dumupa")
¥("BERSAMA YATRI AMO DUMUPA") ¥


Tamu jadilah kau tuan rumahku

Aku terpencil di atas pucakku
Kaulah jadi milik negeri ini

Kau  mengagutku serta merta 
sebuah benakku
Aku memang lela  pada kau ijajil

Aku bertegu pada berikrar-mu itupun kau tak megakui dengan berikrar-mu

Aku bukan insek tapi aku adalah insanulkamil
Maka kau juga isanulkamil

Aku meminta pada-mu buku dan guru agar aku juga pandai 
Malahan kau berikan padaku 
aku idiopati dan idiosin

Aku malu menerima tamu dirumaku tuk kau
Karna talapak kaki-mu ada idiosin.

By: Yatri: D#
Sragen-08-02-20

Kau hebat Ma

Ma……
Perjuangan mama yang tak pernah lelah

Cinta kasih yang mama berikan selalu yang  membuat aku tak pernah kehilangan arahku

Kau berjuang, untukku dengan jualan
Ma, bolehkah hari ini aku menangis?
Jika melihat semua perjuanganmu, hati ku merasa sakit

Mama...
yang mencari nafkah, tiada pasar maka  terpaksa jualan  di jalan piss mama

Mama yang menjemput berkah?
Agar kita anak-mu tak susah hidup masa depan

Mama tak pernah rasa malas dan resah sepanjang hari jemmurkan badan di pinggir jalan dan kau memang hebat Ma…

Ma…
Tergambar jelas di memoriku
Di kala senja pagi hari, kau sudah terbangun demi tuk  jualan di pinggir di jalan
demi tuk  anak-mu yang sekolah di rantau

Mama selalu menyebar jualan di pinggir jalan karena tak terbentuk tempat aman dengan jualan-mu, sioo  kau hebat ma

Ma….
Hari ini sioo saja dengan semua pengorbanan-mu ini, karena sebuah pengorbanan-mu namun, aku tak bisa balas yang di balas sang pencipta.

Semua karena Mama, atas perjuangan Mama..?

(Kau hebat Ma)
(Hidup mama Papua)

By. Yatri.D#
Pena derita sahabatku
Anak jalanan sahabatku


Jangan Diam !
______________
Tanah papua adalah tanah berdarah
yang sudah berbau amis
ditelantarkan sejarah

Langit papua, adalah tangis
dari bordil-bordil peluru
yang haus kemenangan
yang bernyawa pemberontakan di atas tanah

Dan, kita adalah anak-anak
perjuangan
yang bukan hanya bercanda di meja makan

Bergeraklah, lawan !
Jika sendiri
melihat ketidak adilan di papua

Bergeraklah, terjang !
sebelum kau yang jatuh kedalam jurang
Kematian

Dan selalu tangis di atas tangis
Dan selalu air mata di atas air mata

Kau kapan berhenti kha
Kau kapan kembali kha
Kau yang ada di atas tanah air
Kau yang menginjak aku

Sebetulnya aku dan kamu
Berbeda, maka kau kembali ke tempat asal-mu
Ku tak mau liat berbeda warna
Kulit dan rambut

Semoga ku  berdoa, doa ini kepastian Poyamee terima. Dan semoga kamu dan aku secepatnya berpisah..

Yatri√√•••••√
Jogja, 04-05-2019


Duah pelita
-------------------------
Ada yang pelita nyala
Ada yang pelita padam

Pelita bagi  yang nyala,
begitu mampu membangun
  rakyat dan alam semesta.

Pelita bagi yang padam,
begitu sedikit kurang mampu
membangun rakyat dan
alam semesta...!

Rakyat papua dan
alam semesta papua..!

Begitu sesekali dan sedikit kali
Senang karena ada
pelita nyala...!

Selalu mengalir air mata
  bagaikan hujan deras
   selalu tangis bagai
penuh dengan mayat hamburan
   rakyat papua,
karena ada pelita padam...!

Yatri Amoye Dumupa
Solo 30-05-19

"Aku jiwa yang lemah"

Aku jiwa yang lemah
Hanya bisa mampu jalani

Aku tidak punya kuasa
Hanya bisa terimah keadaan

Aku tidak bisa hentikan
Hanya bisa cucurkan air mata

Aku tidak ada punya hak
Hanya bisa ikuti perintah

Aku tidak bisa mencari solusi
Hanya bisa tunggu kapan berihkan

Penentuan nasib sendiri
Bagi bangsa papua..?

By: Pin m odiyai...?

Puisi
Yagamo suku mee

menembus
cabaya udara segar
yang tebal
kabut itu terkena
Kriting rambut,
  kulit hitam,
sekarang di ruang
legah lapang
dadamu

tiga tahun yang lalu
bejalan kaki bersama
gandengan, untuk
tanpa alas kaki
tak acuh apa-apa
Gembira-girang
biar hujan deras datang
kita mandi basahkan diri
tahu pasti sebentar kering lagi

Yatri√
asdey Jogja |18-03-2019|



RINDU INI MILIKMU
______________________

Kembali hujan pada jam satu malam
Seribu rinai aksara berjatuhan di kanvas telanjang.

Usai juga :
Dingin bertandang
    Perut keroncongan
         Dahaga kerontang
               Lengkap kekurangan.

Kata sahabat;
Hidup jangan di persulit,
Karna amatlah bodoh jika kita mempersulit diri sendiri.

Nikmati saja prosesnya
Sehabis hujan, kan datang pelangi

Kepada rindu
Biarkan sahaja ia kedinginan mendekap gigil hingga beku.

Agar kelak esok tiba
Setelah mentari membuka tirai mata
Tiada lagi rindu di sisa~sisa hujan semalam.

Tersebab, ia sudah mati kedinginan,
Beku terlantak hingga habis udara tampa nafas  kehangatan dari pemiliknya.

Rinduku bukan milikku_____
       Rinduku telah menjadi milikmu.

Yatri✏️
20.03.2019



√√PESANKU√√

Cinta;
Jangan engkau biarkan rindu ini menua'i jemu maupun semu
Karena tak kuasanya hati menahan rasa berjarak.

Rindu;
Tenanglah sejenak
    Dan jangan membakar puisi dengan api
    cemburu
Karena terbentangnya engkau dengan penggenapmu.

Hati;
Percayalah, hanya dengan batas yang menyekat tatap akan ada rasa saling meyakini dalam keseriusan mencintai.

Bersabarlah?
Engkau akan menikmati hasil jerih payah menunggu.

Yatri√
Jogja.22.03.2019


PINJAM SEMENTARA NAMA-MU YAGAMO PAPUA.. 
________________
Izinkan aku menjadikanmu
sebuah alasan ketika ingin
kusebut nama seseorang dengan panggilan sayang.

sayang
engkaulah pangeran puja'anku
namamu telah menyatu
dari nadi pada setiap
aliran darahku,

akan kujadikan engkau lelaki terhebatku dan aku
akan bersyukur karna telah mendapatkan dirimu,

mencintai dirimu
bagiku adalah anugrah terindah yang diberikan Tuhan untukku.

Kaulah alasanku
ketika sebuah kesabaran sedang dalam proses pembelajaran
menjadikanku wanita yang kuat
meski ego dan hati selalu bertengkar hebat.

kaulah alasanku
mengapa jantung ini
selalu saja berdebar,

kaulah alasanku
kenapa bibir ini selalu saja ingin tersenyum kembali,

kaulah alasanku
kenapa hari-hariku mulai
dipenuhi warna-warni pelangi,

pada malam ini
aku menjadikanmu sebuah alasan
mengapa rinduku tercipta,

dan semoga saja
semua alasan tentangmu ini
didengar oleh yang maha kuasa...
__________
Karya:#D. Yatri#-13-04-19


Saya cuma penulis, tidak begitu pandai merangkai kata-kata. Tapi, salahkah sa punya mimpi?

Saya cuma penulis, jauh dari orang-orang yang hebat. Tapi, salah kah sa untuk belajar?

Sa cuma penulis biasa, kemarin sore lahir dari senja tanpa warna jingga
Alias ufuk timur

Saya Anak gunung, mencoba meraih dari kertas usang, menulis dengan pena dari tinta hitam yang terbuang.

By: @Yatri ..

TerPopuler