Ku Sendiri Duduk Termenung di Pinggiran Sungai Makamo.

Ku Sendiri Duduk Termenung di Pinggiran Sungai Makamo.

Senin, 19 Februari 2024, Februari 19, 2024
fotoilustrasipribadi



Ku sendiri duduk termenung di pinggiran sungai makamo.


Dihiasi dengan angin sepoi yang berhembus dari bagian selatan.

Tak mampu untuk berkata, yang ada hanya bayang" dalam benak

Aku tak mampu untuk menuturkan semua isi hati ku, karena tak ada yang mau menemaniku


Hari pun berlalu, ditemani dengan kicauan burung Pipit disekitar sungai makamo.

Matahari pun mulai terbenam, dihiasi dengan sunset dijagat raya itu.


 Tapi itu semua tidak ada artinya bagiku,

 Karena di temani dengan kesedihan dan kebingungan.

 Hati ini ingin cerita semua itu, tetapi tidak ada yang mau mendengarkan semuanya itu.


Karena hadirnya seorang wanita cantik,

Tak mampu untuk menikmati semua keindahan alam yang disana.

Suara yang merdu dan nyaring mulai terdengar di sore hari.

Aku pun berdiri dan melihat ke arah jalan, seorang gadis yang cantik itu memikul

Sebuah noken (yato) yang isinya ubi (yepo) manis.


Hari pun mulai gelap, wanita itu pun bergegas menuju rumah.

Tak mampu untuk menahan Nya.

Apalagi untuk mengatakan semua isi hati ku.


Pada keesokan harinya, di pagi hari gadis itu mulai keluar untuk melanjutkan aktivitas nya,

Aku pun berdiri dan menunggu di depan jalan dekat rumahnya.

Tergoda hatiku ketika aku memandangnya

Senyumannya manis bagaikan ubi yepo yang manis rasanya.


Kakiku bergetar ketika aku mendekatinya.

Suaraku kaku ketika aku mengungkapkan semua isi hatiku.

Pada saat itu aku pun memberi salam kepada gadis itu.

Tangannya penuh dengan getah ubi yepo

Tapi itu tidak berarti bagi ku.

Dan aku pun berkata semua isi hatiku

Karena bagiku itu waktu yang tepat untuk ku

Dan dia hanya tersenyum ketika dia mendengarkan semuanya.

Dan terima semua cerita dan tawaran cinta ku padanya.

Dan gadis itu pun mulai berkata sambil menangis.

" Aku tidak seperti wanita yang lain, yang sudah berpendidikan, aku hanya seorang gadis yang punya aktivitasnya di kebun"

Dan aku pun berkata "aku tidak mencari gadis seperti yang kamu ungkapkan, aku rasa kamu pendamping hidup ku, karena Tuhan hadirkan kamu di dunia melalui kedua orang tuamu untuk aku.

Dan aku butuh kamu dalam hidup ku,

Karena aku pun di besarkan dengan kedua tangan ibuku yang penuh dengan getah ubi yepo dgn aktivitas kesehariannya di kebun sama seperti mu.

 Karena di dunia tidak ada wanita yang aktivitasnya dgn kecantikan alami dan tangan yang bergetah.

 Karena tangan yang bergetah ibu yepo ini, 

 Banyak tersimpan kehidupan dan masa depan anak" kita nanti.


    By: ipou s.d

penulis adalah anak mudah Papua, kuliah di solo.

TerPopuler